Aku adalah pengagum tanpa tanda jasa yang dapat mengagumi namun tak bisa memiliki. Aku tak pernah pikir bahwa ada bidadari secantik itu yang satu sekolah bersamaku.
Kelas aku berbeda dengan dia, itu bukan penghalang untuk mengagumi aku yakin suatu saat nanti aku akan mendapatkan hati orang yang ku
idamkan. Karena aku sangat pemalu merasa gagal dalam soal PDKT.
Aku punya sahabat---Peter orangnya asyik,pinter,lumayan ganteng. Lumayan lama aku bersahabat dengan Peter yang sudah saling tukar pikiran(curhat) kadang juga suka tukar dompet kalau aku lagi gak ada duit.
Hubungan aku dengan Peter tak berjalan mulus kami pisah gara-gara hanya ingin bersaing untuk merebutkan hati seorang cewek.
"Peter,aku mau curhat ?" aku mulai tukar pikiran sama Peter.
"Curhat, apa ?" saut Peter.
"Aku suka dengan seseorang tapi aku bingung harus mendekati mulai darimana ?" tanya gue.
"Siapa namanya ?" tanya balik Peter.
Ternyata Peter juga naksir kepada orang yang ku kagumi bahkan sudah menjalani PDKT selama seminggu, ini membuat semangat aku yang sudah membara-bara dan jatuh lemas tak berdaya ibaratnya aku lagi bakar jagung terus disiram air setruk sedot wc api itu hilang dengan sekejap dan pantas untuk dibuang.
Patah semangat,patah hati,patah api tapi aku aku masih percaya selama masih ada asap pasti ada api. Kepercayaan itu menjadi keberuntungan aku yang terlihat diam dan patah semangat masih ada teman aku cewek---Michelle yang menyadarkan aku soal cinta dan jodoh setelah aku cerita banyak tentang masalahku.
"Kamu,kenapa kok tumben diem ?" tanya Michelle.
"Aku sedang masalah le" saut aku dengan penuh raut wajah cemas.
"Coba ceritakan masalahmu kepadaku" jawab Michelle.
Setelah cerita panjang lebar dengan Michelle ada satu ucapan yang membuat semangatku kembali lagi "Cinta itu butuh ketenangan dengan tenang cinta(jodoh) akan datang dengan penuh damai,jodoh itu ditangan Tuhan jadi kalau tidak cocok jangan paksakan jika kamu tetap memaksakan sama dengan jodohmu adalah keegoisanmu sendiri,cinta juga luas bukan hanya pacar tetapi cinta bisa dirasakan dimana saja seperti keluarga,teman,dan kerabat".
No comments:
Post a Comment